Kritik Pendidikan Pada Film 3 Idiots - JELAJAH MIA Blogging

Pernah sobat Jelajah Mia dengar bahwa dengan nonton film akan mengajarkan banyak pembelajaran hidup? Bahkan sampai memikirkan sistem pendidikan yang ada di sekeliling kita? Itulah yang jelajah Mia rasakan saat menonton film 3 idiots, bagaimana filmnya? Mari simak hingga akhir, ya!

Film India banget nih? Eitsss jangan langsung alergi dan membayangkan hanya menari-nari saja nanti di dalam filmnya. Film yang tayang tahun 2009 ini seolah tak lekang waktu untuk ditonton. Kenapa begitu menariknya sampai dibuat ulasan di blog? Simak dulu yuk sinopsisnya

Sinopsis Film 3 Idiots

Film 3 IDIOTS berkisah tentang persahabatan tiga pemuda yang sama-sama menjadi mahasiswa baru di kampus Teknik bergengsi, mereka adalah Farhan Qureshi (Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) dan 'Rancho' Shamaldas Chanchad (Amir Khan) Ketiganya mengemban ilmu di universitas yang terkenal sangat disiplin dalam menegakkan sistem pembelajaran dan aturan.

Universitas tersebut memiliki sosok Rektor yang kejam bernama Profesor Viru 'Virus' Sahastrabuddhe, Tak ada yang bisa mengubah ataupun berani melawan sistem pendidikan kampus yang sudah bertahun-tahun diterapkan dengan tegas dan ketat, sampai Rancho muncul.

Rancho memang mahasiswa yang unik dan kerap melawan sistem yang ada. Ia memang tak setuju dan terkesan menentang pola pengajaran yang sudah diterapkan di kampus Profesor Virus tersebut.

Tak heran jika beberapa kali kedapatan beberapa mahasiswa bunuh diri, salah satunya bernama Joy Lobo (Ali Fazal) yang tewas gantung diri.

Meski sangat menentang sang Profesor, namun Rancho jatuh cinta pada putri Virus yang bernama Pia (Kareena Kapoor), Rancho berhasil membuat mahasiswi kedokteran cantik tersebut membalas cintanya.

Bahkan bersama kedua sahabatnya Rancho nekat pergi menemui Pia di rumahnya saat mabuk dan tanpa sadar mengencingi pagar depan rumah Virus.

Kebencian Virus pada ketiga mahasiswa tersebut semakin besar, Namun dengan perjuangan yang berat, akhirnya mereka berhasil lulus dan mendapatkan pekerjaan.

Setelah bekerja ketiganya saling terpisah, hingga salah satu pesaing Rancho saat kuliah yakni Chatur 'Silencer' Ramalingam, menantangnya untuk adu kesuksesan.

Saat akan bertemu, Silencer si mahasiswa kesayangan Virus itu bersikap sangat sombong dengan memamerkan semua harta kekayaannya. Apakah pencarian mereka terhadap Rancho berhasil? Apakah Pia dan Rancho akan bersatu kembali?

Cara Menonton Film 3 Idiots
Tontolah sebuah karya seni ini secara legal. Tahun 2010, Jelajah Mia sempat menonton dengan cara menyewa DVD. Entah sekarang masih musim atau tidak 😂. Tapi di era sekarang,banyak aplikasi menonton secara legal tanpa pusing download di website yang belum terblokir. Salah satunya dengan nonton di Netflix.

Film 3 Idiots Sindiran Untuk Dunia Pendidikan

Film India berjudul “3 Idiots”, seolah menjadi sindiran manis namun telak terhadap praktek pendidikan kita. Film yang dibintangi oleh Amir Khan (memerankan Raccho alias Rachhodas Shyamaldas Chanchad), R. Madhavan (sebagai Farhan Qureshi), Sharman Joshi (sebagai Raju Rastogi), dan Kareena Kapoor (memerankan Pia, putri Direktur Imperial College of Engineering/ICE) ini, menceritakan tiga mahasiswa dari latar belakang yang berbeda.

Mereka kuliah di ICE, perguruan tinggi (PT) terkenal di Delhi-India. ICE selalu melahirkan insinyur-insinyur, yang di akhir tahun kuliahnya mendapat tawaran kerja di berbagai perusahaan. Insinyur seolah sebuah kebanggaan dan indikator kesuksesan seorang laki-laki dalam prestasi.

Film diangkat dari novel Five Point Someone karangan Chetan Bhagat, setelah Jelajah Mia coba browsing. Kisahnya tak jauh berbeda dari novelnya, dimana menceritakan tentang bagaimana kehidupan dan kebiasaan belajar mahasiswa di ICE. Film drama komedi yang dirilis 25 Desember 2009 ini, menceritakan model pembelajaran di ICE yang mengutamakan prestasi akademik, dan hafalan.

Sang Direktur ICE, Dr. Viru Sahastrabudhhe diperankan oleh Boman Irani, menggenjot para mahasiswanya untuk bisa berprestasi dengan baik. Sang direktur berprinsip, prestasi akademik akan menghasilkan kesuksesan dengan indikator diterima di perusahaan besar.

Joki Pendidikan Dalam Film 3 Idiots

Hal menarik lainnya dari film ini adalah Amir Khan yang cerdas dan berbakat. Amir Khan sendiri dalam film tersebut memiliki nama Phunsukh Wangdu. Ayah Phunsukh Wangdu bekerja sebagai pembantu pada keluarga ayah Ranchoddas Shamaldas Chanchad. Karena kecerdasannya tersebut, Phunsukh Wangdu menjadi “joki” Ranchodas Shamaldas Chanchad, anak dari majikan ayahnya, malas untuk kuliah di ICE.

Dan ternyata praktek sebagai “joki” tersebut sudah dilakukan Phunsukh Wangdu sejak mereka bersekolah di sekolah dasar hingga masuk ICE. Tentu sudah menjadi rahasia umum dulu di negeri kita ada “joki” Ujian Masuk Perguruan Tinggi , apalagi beberapa bulan yang lalu pun sempat heboh di twitter dan sosmed, walau akhirnya berita itu tenggelam kembali.

Untungnya hingga saat ini, tak sampai “joki” kuliah. Yang ada joki makalah atau tesis atau buku. Alias ghost writer. Hayo ngaku, ada yang pernah atau buka jasa joki ini tidak? Tapi kalau tim copas edit tugas hampir semua merasakan itu lah ya 🤣🤣🤣.

Ternyata praktek “joki” tersebut ulah Ayah Racco. Dia berpikir, sebagai orang kaya, tak penting anaknya sekolah atau kuliah. Yang penting anaknya bisa dapat IJAZAH. Dengan punya ijazah dari ICE, anaknya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan bergaji tinggi.

Kritik Pendidikan Pada Film 3 Idiots
Film “3 Idiots” ini mengkritik tiga hal praktek pendidikan yang bisa juga terjadi di Indonesia. Pertama, mengkritik kompetensi atau prestasi akademik yang mengabaikan bakat dan potensi siswa. Kedua, mengkritik sistem pendidikan yang mengedepankan pencapaian kompetensi yang harus dimiliki siswa tanpa mengembangkan sisi kemanusian, karakter dan religius siswa.

Ketiga, mengkritik kecenderungan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya karena tujuan mendapatkan ijazah, agar anaknya mudah mendapatkan pekerjaan. Tentu setelah lulus kuliah.

Perguruan tinggi ICE -dan bisa jadi PT di Indonesia pun, dalam film tersebut hanya menjadi penyedia tenaga terampil yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan. Sehingga sekolah atau PT hanya menjadi komodifikasi dari kebutuhan industri dalam menyediakan kebutuhan tenaga kerja. Sekolah dalam pandangan kapitalis tidak lebih dari jasa penyedia calon tenaga kerja memiliki keterampilan dibutuhkan industri.

Ruang kelas akan didominasi oleh kepentingan kebutuhan industri. Mulai dari kurikulum yang sesuai kebutuhan industri/perusahaan multi nasional, hingga sikap dan karakter yang dibutuhkan oleh industri. Jadi, kira-kira model mana pendidikan kita saat ini?

Penutup

Masih banyak pesan lain yang bisa diambil dari film ini. Jelajah Mia yang jarang nonton film India saja bisa nonton secara berulang, namun untuk yang satu ini, rekomendasi sekali lah. Memang masih ada goyang indianya, dan sedikit kisah percintaan  dan yang pasti anda akan terpingkal dan termenung akan pembelajaran hidup terutama sistem pendidikan yang ada di sekeliling kita. Adakah yang sudah nonton film ini? Sharing yuk di kolom komentar!