Bowl
of Happiness? Mangkuk Kebahagiaan? Apa maksudnya? Rupanya ini adalah sebuah
klub yang berfokus pada kegiatan sosial. Bagaimana perjalanan Helen saat menjadi anggota klub
unik tersebut selengkapnya!
Identitas Novel Bowl of Happiness
Judul
Buku: Bowl of Happiness
Penulis:
Sophie Maya
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tebal:
280 halaman
ISBN:
978-602-03-2565-1
Baca
melalui aplikasi Gramedia Digital
Seperti
biasa Jelajah Mia baca di Gramedia Digital. Tapi di aplikasi perpustakaan
online lainnya juga bisa sobat Jelajah Mia pinjami.
Blurb Novel Bowl of Happiness
Helen
hidup dibayangi kenyataan bahwa Mama, Papa, dan ketiga kakaknya menjadi dokter
sukses. Didikan Mama yang kaku menghalangi mimpinya menjadi penyanyi. Bahkan ia
harus rela pindah ke Semarang dan bersekolah di SMA Sinar Bangsa selama
setahun. Sampai ia bisa memperbaiki nilai dan pantas masuk ke Hannigan
International School.
Impian
Helen mulai muncul kembali ketika melihat Klub Mangkuk Kebahagiaan di SMA Sinar
Bangsa. Apalagi melihat sosok pentolan klub, Lulu, yang nyentrik dan selalu
berusaha menghibur semua orang dengan permainan gitar yang ceria dan meriah.
Mama berkeras agar Helen menjauhi klub itu agar tidak menggangu waktu
belajarnya. Apalagi dengan fakta bahwa Lulu sudah dua kali tidak naik kelas.
Namun
daya tarik klub dan anggota-anggotanya terlalu kuat bagi Helen. Perlahan ia
mengikuti satu demi satu kegiatan yang terasa menyenangkan. Saking larutnya
mengikuti kegiatan, Helen lupa belajar dan nilai-nilainya turun.
Helen
dilema. Apakah ia harus menyerah dan mengikuti obsesi Mama? Atau terus mengejar
impiannya menjadi penyanyi?
Bagaimana
setelah membaca blurbnya? Sudah terbayang belum bagaimana kisahnya? Kalau
belum, mari kita lanjutkan dengan ulasan dari novelnya.
Ulasan Novel Bowl of Happiness
Terlahir sebagai anak bungsu, dari orang tua yang
sukses dalam karir di dunia kedokteran,
membuat Helen mendapatkan tekanan yang sama untuk bisa sama bahkan melebihi apa yang telah dicapai kedua
orang tuanya.
Sejak
kecil, Helen sudah dituntut untuk
bersekolah bahkan kuliah di jurusan
kedokteran seperti orang tua dan ketiga kakaknya. Helen pun harus membunuh impiannya untuk menjadi penyanyi,
padahal menyanyi adalah salah satu
kebahagiaan bagi Helen.
Helen
tumbuh besar dengan tuntutan untuk bisa mendapatkan nilai yang sempurna dan peringkat kelas tertinggi.
Sayangnya, seberapa pun kerasnya Helen
belajar, Helen tak bisa memenuhi ekspektasi mamanya. Hasil UN Helen tidak mencukupi untuk masuk ke SMA
favorit yang diinginkan oleh mamanya
Hal
tersebut membuat mamanya marah dan mengirimkannya ke Semarang selama 1 tahun untuk bersekolah di SMA Sinar Bangsa.
Mamanya berharap Helen bisa meraih
peringkat kelas tertinggi di sekolahnya dan bisa masuk ke Hannigan Internation School di tahun kedua.
Awalnya
Helen hanya berusaha belajar sesuai dengan perintah mamanya demi nilai dan peringkat terbaik. Namun, semua
berubah saat Helen bertemu dengan Lulu,
ketua Klub Mangkuk Kebahagiaan. Klub yang hanya
beranggotakan 4 orang saja, Lulu, Angkasa, Karina dan Anya ingin merekrutnya sebagai anggota baru.
Lulu
yang pernah tidak naik kelas 2 kali dan
sosoknya yang agak nyentrik, membuat Helen penasaran. Apalagi Lulu seakan bahagia dengan hidupnya bahkan
berusaha untuk membahagiakan semua orang
di sekolahnya. Ternyata, tanpa orang lain tahu, Lulu pun punya rahasia besar yang disimpannya.
Apa
yang dirahasiakan oleh Lulu? Akankah Helen bergabung dengan Klub Mangkuk Kebahagiaan? Akankah Helen mengikuti
obsesi mamanya untuk menjadi dokter atau
mengejar impiannya sebagai penyanyi?
Celoteh Tentang Novel Bowl of Happiness
Novel
ini awalnya kubaca setelah mendapat tantangan rco dari komunitas ODOP.
Tantangan membaca kali ini tentang novel tema keluarga. Mengingat buku yang
lain sudah hampir semua dibaca, akhirnya ada satu rekomendasi yang yang membuat
saya langsung mengambil dan membayarnya tanpa pikir panjang. Dari awal saya
sudah tertarik dengan judulnya.
Mangkuk
kebahagiaan? rupanya terselip makna mendalam dari 2 kata ini. Sang penulis
mendeskripsikan bahwa mangkuk bisa menampung lebih banyak isian ketimbang
piring, jadi mangkuk kebahagiaan diharapkan bisa menjadi wadah yang bisa
menampung banyak kebahagiaan, bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang
lain.
Dari
segi konflik, sebenarnya ini hal yang umum terjadi. Cerita tentang perbedaan
keinginan antara anak dan orang tua, dimana orang tua menginginkan yang terbaik
untuk anaknya, tetapi dia lupa kalau anaknya lah yang akan menjalani
kehidupannya. Cerita seperti ini justru cerita yang saya suka, karena pastinya
menginspirasi dan bikin pembacanya semangat mengejar mimpi. Kita sendiri yang
tau mana yang terbaik untuk kita, karena kita lah yang menjalankan.
Balik
lagi ke novel Bowl of happines ini, buku ini memang diperuntukkan untuk
kalangan remaja, tapi menurut saya buku seperti ini bisa dibaca siapa saja,
tanpa memandang usia, karena semua orang berhak bermimpi dan memperjuangkan
impiannya.
Nilai Keluarga pada Novel Bowl of Happiness
Novel
ini mencoba memotret kondisi yang nyata di masyarakat. Kadang-kadang orang tua lupa terlalu
memaksakan keinginan dan obsesinya
sendiri dan membebani anak dengan segala tuntutan berlebihan.
Anak
tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, ini malah hidup dengan tekanan untuk selalu mendapatkan nilai baik
dan peringkat di kelas. Melalui novel
ini, kita coba diingatkan kembali untuk mendukung segala impian anak asal positif, bukannya memaksakan
kehendak kita sebagai orang tua.
Kebahagiaan anak yang utama, bukan sekedar nilai dan peringkat di kelas saja.
Sedangkan,
pesan selanjutnya adalah bagaimana orangtua harus mengerti anaknya. Pesan yang
disampaikan plot hubungan Helen dengan Mamanya. Enggak terlalu kompleks, namun
cukup memprihatinkan.
Pasalnya
Helen selalu dipaksa untuk menuruti semua kehendak Mamanya. Hal yang lama-lama
membuat Helen sangat menderita hingga akhirnya, ya mungkin kamu sebagai pembaca
bisa menebak apa yang akan terjadi pada Helen Felicia.
Hubungan
orangtua dengan anak memang kompleks. Jika orangtua membawa luka batin yang ia
dapat sepanjang hidupnya dan mengaplikasikannya ke cara mendidik anaknya, pada
akhirnya anak akan selalu tersiksa.
Pesan
ini sangat tidak menggurui diceritakan di buku ini namun sangat menancap ke
hati. Mungkin harapannya kepada pembaca buku ini kelak jika menjadi orangtua
tidak seperti Mama Helen, sangat otoriter bahkan ada adegan ia menampar Helen
lho, kasian banget Helen
Quote Novel Bowl of Happiness
“Kenapa kamu begitu terobsesi dengan nilai dan
peringkat? Kita itu sekolah buat
belajar, buat cari teman, dan buat menemukan jati diri kita
sendiri. Kita sekolah bukan buat dapat
nilai tinggi dan peringkat satu di kelas.”
(hal.142)
“Mangkuk adalah semacam tempat untuk menampung
sesuatu, dan nggak seperti piring yang
datar, benda-benda yang ditaruh di mangkuk bisa lebih banyak dan nggak mudah jatuh. Mangkuk kebahagiaan adalah
mangkuk untuk menampung kebahagiaan.” (hal.145)
“Aku memang mengidap penyakit tapi bukan berarti
aku akan menyerah pada keadaan. Aku akan
terus berjuang sekuat tenaga agar bisa bangun di pagi yang sama dengan kalian. Aku ingin kalian
memperlakukanku seperti orang lain agar
aku lupa dengan penyakitku, agar aku bisa tersenyum dan tertawa tanpa beban.” (hal.261)
“Kematian adalah sebuah rahasia yang bahkan tidak bisa
diramalkan oleh Lulu atau siapa pun.
Lulu yakin suatu saat baik dirinya, atau pun Helen, Angkasa, Anya dan Karina akan mati dan meninggalkan
dunia. Namun, daripada kita hanya
memikirkan kapan akan meninggalkan dunia, lebih baik memikirkan apa yang bisa kita lakukan selagi diberi
kesempatan menari di atas dunia.”
(Hal.278)
Penutup
Novel
ini sangat recommended dibaca karena ceritanya yang antimainstream alias tidak
mengangkat tema yang umum, meskipun begitu ceritanya dibawakan sangat lancar
dan penuh pesan yang sangat-sangat dalam.
Post a Comment
Post a Comment