Apakah Aman Untuk Kembali Belajar Tatap Muka?

1 comment

 

Designed using canva

Sekolah kembali melaksanakan tatap muka tentu menjadi banyak kekhawatiran bagi segala pihak terutama para orang tua yang dihantui perasaan was-was bila sekolah menjadi klaster penularan covid-19 yang terbaru, seperti yang seminggu ini berita nasional ramai membicarakan isu ini.  Kali ini saya akan berbicara dari sudut pandang pendidik, bagaimana upaya yang sudah dilakukan oleh sekolah dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

 

Dalam pembelajaran tatap muka terbatas, tentu poin pentingnya yaitu dengan menerapkan Protokol Kesehatan Sekolah Saat Tatap Muka sesuai dengan Panduan yang dikeluarkan Kemendikbud. Terutama di kota Bandung, sebelum pelaksanaan seluruh sekolah serentak dilakukan monitoring terlebih dahulu untuk melihat kelayakan sekolah dalam kesiapan pembelajaran tatap muka terbatas. Pihak yang terlihat dalam monitoring yaitu :

Ø Dinas kesehatan setempat, yang diwakili oleh Puskesmas Kecamatan

Ø Satgas covid setempat (kelurahan setempat)

Ø KCD wilayah VII (pengawas pembina di wilayah sekolah tersebut)

 

Setelah berjalan hampir tiga minggu pembelajaran tatap muka di hampir semua sekolah di Kota Bandung dapat berjalan lancar, salah satunya karena benar-benar di cek seluruh kesiapan sekolah. Mulai dari data siswa dan guru, administrasi sekolah, sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan. Bahkan beberapa kali saat mengajar, selalu dapat kunjungan dari pihak satgas/puskesmas untuk cek bagaimana pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai prokes atau abai karena merasa sudah layak untuk pembelajaran.

 

Apakah aman untuk kembali belajar tatap muka?

Protokol kesehatan bagi warga satuan pendidikan yang terdiri dari pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik termasuk pengantar atau penjemput protokol kesehatan selama kegiatan tatap muka dari sejak sebelum berangkat di dalam kelas hingga pulang.

 

Sebelum berangkat:

Ø Sarapan atau konsumsi gizi seimbang

Ø Pastikan diri dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: suhu lebih dari sama dengan 37,3 derajat celcius, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan atau sesak nafas

Ø Pastikan menggunakan masker kain 3  lapis atau 2  lapis yang dalamnya diisi tisu dengan baik dan membawa masker cadangan serta membawa pembungkus untuk masker kotor

Ø Bawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer)

Ø Bawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan

Ø Wajib membawa perlengkapan pribadi, meliputi: alat belajar, ibadah, alat olahraga dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam meminjam.

 

Selama Perjalanan

Ø Gunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter

Ø Hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan menerapkan etika batuk dan bersin setiap waktu

Ø Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar-jemput.

 

Sebelum masuk gerbang

Ø Pengantaran hanya sampai di lokasi yang telah ditentukan

Ø Ikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu tubuh, gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;

Ø Lakukan Cuci Tangan Paka Sabun (CTPS) sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan dan ruang kelas

 

Selama Kegiatan Belajar Mengajar

Ø Gunakan masker dan terapkan jaga jarak minimal 1,5 meter

Ø Gunakan alat belajar, alat musik, dan alat makan minum pribadi

Ø Dilarang pinjam-meminjam peralatan

Ø Berikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif terkait penggunaaan masker, CTPS, dan jaga jarak

Ø Melakukan pengamatan visual kesehatan warga satuan pendidikan, jika ada yang memiliki gejala gangguan kesehatan maka harus ikuti protokol kesehatan satuan pendidikan

 

Setelah dengan berbagai upaya diatas, apakah aman pembelajaran tatap muka terbatas?

Kolaborasi yang efektif antara guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah, serta orangtua sangat diharapkan untuk menyukseskan penerapan PTM terbatas dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman untuk belajar tatap muka kembali.

 

Anak-anak tetap bisa belajar dari rumah jika orang tua belum yakin dan belum memberikan izin untuk mengikuti PTM Terbatas (salah satu syarat penting pada saat monitoring kelayakan PTM terbatas adalah dapat izin orang tua dibuktikan dengan surat kesediaan orang tua). Pihak sekolah menjamin tidak ada hukuman atau diskriminasi bagi anak-anak yang belajar dari rumah, itu merupakan sebuah pilihan bila dirasa orang tua masih was-was dan khawatir apabila anak berangkat ke sekolah.

 

Semoga segera berlaku agar tetap belajar seperti biasa tanpa pembagian sesi dan waktu yang dibatasi pada saat aktivitas di sekolah.

 

 

Related Posts

1 comment

Post a Comment