Membangun Personal Branding Sesuai yang Kita Ketahui dan Nyaman

4 comments

 

Kamu mau dikenal sebagai siapa? Sudah bisa mempromosikan diri melalui tulisan-tulisan yang kamu buat? Sosial media yang sudah kamu miliki sekarang sudah dioptimalkan dengan baik dan bertanggung jawab atas tulisan yang kamu ketik?

 

Tiga pertanyaan tersebut seolah menghantui, ketika mulai serius menulis, akan dihadapkan pada personal branding, writepreneur dan optimasi media sosial. Bagaimana ketiga topik tersebut dihubungkan pada satu tulisan dan mengarahkan tulisan kita di blog, agar mengenali diri dalam bentuk tulisan.

 

Designed using by canva

Mengutip pengertian writerpreneur menurut Tian/Ian tapi lebih dikenal sebagai MS Wijaya kalau di dunia literasi.

Writerpreneur adalah sebuah istilah yang merupakan gabungan dua kata yaitu “writer” dan “entrepreneur.” Kata “writer” berarti penulis dan kata “entrepreneur” artinya pebisnis. Dengan demikian, arti writerpreneur itu sendiri adalah penulis yang berbisnis dengan menjual karyanya sendiri berupa tulisan.

Namun writerpreneur bukan hanya menjual karya saja, dalam arti luas. Writerpreneur bisa saja orang-orang yang terlibat dalam dunia literasi seperti pekerja di dunia penerbitan hingga perfilman. Karena tak jarang, buku-buku yang dibuat film atau web series.

 

Ada beberapa yang perlu diperhatikan kalau mau jadi writerpreneur menurut MS Wijaya

  1. Good Attitude atau punya sikap yang baik
  2. Karya Tulis
  3. Relasi
  4. Perlakukan karyamu seperti anak
  5. Mau terus belajar

 

Ms Wijaya menekankan bahwa seorang writerpreneur adalah pembelajar sejati, seperti selama sebulan ikutan oprek ODOP 9,  semakin mendapat  ilmu kepenulisan akan makin banyak yang kita tidak tahu.  Dari banyak belajar ini salah satunya menggali diri sendiri dalam hal kepenulisan, kalau kata mba Jihan, 

“Sebelum berbicara optimasi, perlu menata dulu, niat medsos-an tuh apa sih sebenarnya?” 


Kalau dikerucutkan dalam tugas pekan ini, mau dibawa ke arah mana blog dan tulisanmu? (Tenang ini khusus nanya diri sendiri, tapi kita bisa sambi tanya diri sendiri secara bareng-bareng, ya)

 

Salah satu manfaat yang dirasakan setelah mengikut kelas-kelas materi di oprek ODOP 9, merasa memiliki rasa tanggung jawab atas apa yang ditulis dan hasil pemikiran yang matang, bukan sekedar posting karena hasil unggahan kita ke media internet, sekalipun dihapus tidak akan hilang, banyak yang bilang, “rekam digital itu kejam bos”

 

Setelah membaca artikel dari  https://www.blogspedia.my.id/2020/01/cara-gampang-memilih-niche-blog-untuk-newbie-bloggers.html , saya memutuskan untuk memilih lifestyle niche dengan pertimbangan saya lebih suka menulis tentang topik yang random saja, khawatir kedepannya mudah merasa bosan kalau hanya membahas satu topik saja. Walaupun niche ini bisa disebut dengan niche gado-gado, sesuai dengan yang disampaikan Mba Jihan pada kelas materi optimalisasi sosial media di Oprek ODOP 9, gado-gado pun perlu diperjelas identitas gado-gadonya seperti apa.

Mengutip yang disampaikan Ajeng Pujianti Lestari pada kelas materi Membangun Personal Branding pada Oprek ODOP 9.

 

Personal branding berarti berbicara tentang memasarkan diri dan atau karier melalui citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Personal branding ini tidak hanya ditunjukkan secara fisik tapi untuk saat ini kecenderungan ditampilkan pada media sosial, blog pribadi atau hal lainnya. Personal branding memberikan citra, kita ingin dikenal sebagai siapa di mata orang yang melihat dan membaca kita saat kita berinteraksi di dunia maya.

 

Cara membangun personal branding yaitu

  1. Kenali diri sendiri
  2. Perkenalkan dan tunjukkan diri kita di platform yang ingin kita raih pasarnya
  3. Konsisten dengan keunikan yang sudah dipilih

 

Untuk perkenalan secara umum pernah ku sampaikan pada tulisan https://jelajahmia.blogspot.com/2021/08/salam-perkenalan-dari-jelajah-mia.html

 

Maka dengan segala pertimbangan terutama kenyamanan menulis selama sebulan terakhir, pada tulisan di Jelajah Mia ini menjadi  5 kategori sebagai berikut:


  1. Jelajah hidup. Kategori utama dan memang alasan yang menjadikan saya memberikan nama blog ini dengan kata jelajah. Berisi tentang tulisan yang berkaitan tentang bagaimana aku bisa mendapatkan satu pelajaran dari penjelajahan hidupku. Saya berharap meskipun untuk sekarang tulisanku masih tentang  curahan hati,semoga ketika kondisi sudah membaik dan bisa mengunjungi tempat-tempat baru, sekalipun tulisan tentang hikmah tetapi didukung dengan foto dan konten tentang jelajah tempat tertentu.   Agar bisa ajak jelajah virtual bersama blogku
  2. Ulasan. Untuk saat ini circle-ku lebih banyak tentang literasi dan komunitas baca buku, bahkan bila melihat akun utama instagramku, semua orang sudah bisa melihat bahwa buku dengan segala ulasannya adalah bagian dari kehidupanku. Kegiatan yang setelah resign dari sekolah sebelumnya di tahun 2019,  menjadikan diriku lebih percaya diri untuk membagikan tulisan hasil baca buku yang menarik dan mengisi waktu luang selama awal pandemi. Maka kategori ini wajib kulanjutkan. Selain ulasan buku ada hal lain juga seperti musik, film, drama (barangkali sewaktu-waktu mau mengikuti series tapi drama itu kan ga melulu tentang drakor ya ga) atau hal-hal yang sifatnya entertainment lainnya
  3. Kuliner. Kategori yang tentunya bagi circle teman-teman Instagram dan Whatsapp, sudah tak aneh dengan postinganku yang bikin ngiler kalau dibuat sendiri dan bertanya dimana belinya bila aku beli. Selain yang memang kita nyaman untuk menulis, hal yang sudah menjadi ciri khas tentu harus dijadikan sebagai bahan tulisan
  4. Tips. Mungkin sudah banyak tips atau life hack yang beredar di website lainnya. Seperti tulisan sebelumnya, beberapa tips sudah kutuliskan adalah berdasarkan yang pernah kulakukan, biar yang membaca bisa merasakan hasil sharing yang sudah ku alami.
  5. Fiksi. Pada kategori ini, saya ingin melanjutkan tulisan-tulisan seperti puisi, cerpen, atau mungkin berikutnya fiksi mini nantinya bisa masuk kategori ini.  Seperti yang sudah beberapa kali kucoba untuk tulis, walau belum dapat feel kuatnya, tapi tak ada salahnya nanti sesekali akan kucoba lagi, mana tau ada bakat tertentu dan impian untuk buat antalogi dan karya solo bisa terwujud di kemudian hari, bila rajin mengasah pada kategori ini


Tagline
Tagline
yang akan kugunakan dalam blog ini yaitu PELAJARI-LATIH-LAKUKAN. Karena percuma banyak ilmu yang dipelajari bila tidak kita latih dan lakukan, urusan salah bisa kita pelajari kembali dan lalu ulangi lagi dengan latih dan lakukan hingga menemukan feel terhadap yang kita lakukan. Saat berada dalam penjelajahan hidup sendiri, seringkali kita tak mampu menilai diri sendiri dan tak sanggup melihat hikmah di balik satu peristiwa saat itu, apalagi tak berusaha menjadikan sebagai refleksi diri. Peristiwa akan berlalu begitu saja jika kita tak pandai untuk mengingatnya, maka jadikan sebagai sejarah agar dapat dikenang tidak hanya sendiri. Salah satu caranya tentu menuliskannya bukan?

 

Perkenalan lebih lanjut

Mau lebih kenal dan dekat denganku?  Yuk sambung silaturahmi secara pribadi dengan add, follow and main-main ke media sosialku berikut ini, ya

 

Designed using by canva

Instagram : Akun utama https://www.instagram.com/simiati_nw/

Akun keperluan nulis https://www.instagram.com/jelajahmia/

Twitter : https://twitter.com/Mia_Nw

Facebook : Simiati Nurwakhidin

Blog : https://jelajahmia.blogspot.com/

 

Penutup

Ku tutup dengan moto dan kalimat yang paling kusuka,

“Loving yourself starts with liking yourself, which starts with respecting yourself, which starts with thinking of yourself in positive ways.”

 

 

 

Related Posts

4 comments

  1. Replies
    1. Tapi lebih seru blognya kakak tami, banyak belajar dari blognya kakak tami loh aku

      Delete
  2. Palajari-Latih-Lakukan, bagus tagelinenya, bikin semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah-mudahan jadi pengingat diri sendir juga mas, kalau tiba-tiba malas nulis hehehe

      Delete

Post a Comment