Film menjadi satu media yang dianggap cukup efektif dalam penyampaian berbagai pesan. Perpaduan antara audio dan visual dapat memberikan kesan yang cukup mendalam bagi siapapun yang menontonnya. Dan karena kesan tersebut, dapat menjadi film inspirasi bagi penontonnya.
Film
yang memiliki pesan moral dan kesan mendalam bagi para penontonnya. Selain
sebagai media hiburan yang menarik, layar lebar tersebut berpotensi memberikan
pengaruh terhadap psikologi penontonnya.
Bagi
Jelajah Mia, film yang menjadi inspirasi ketika tidak bosen sekalipun ditonton
secara berulang-ulang. Tapi mengingat kita perlu menghargai sebuah karya maka
tontonlah secara legal, karena itu bentuk penghargaan kita kepada para sineas
Indonesia.
Berikut
film yang menginspirasi secara kesan dan pesan pada film tersebut bagi Jelajah
Mia,
1. Fiksi
Film
ini bergenre drama psikologi thriller, Alisha adalah anak tunggal dari keluarga
kaya raya. Bagai hidup dalam sangkar emas, Bari menjadi alasan Alisha akhirnya
memberanikan diri untuk mengejar pujaan hati ke lingkungan baru dan melakukan
berbagai hal di luar batas demi cinta.
Alisha
yang mempunyai karakter dengan kecenderungan psikopat. Ia tinggal di sebuah
rumah susun Jakarta, yang di dalamnya terdapat kehidupan unik lewat berbagai
macam karakter dengan latar belakang berbeda. Alisha mencintai salah satu
penghuni pria yang tinggal di rumah susun itu, dan ia begitu terobsesi
kepadanya.
Fiksi
lebih dari sekedar film thriller dengan karakter psikopat yang keliling mencari
mangsa. Ada nilai-nilai implisit yang ditampilkan melalui adegan tanpa narasi
dan pengambilan keputusan oleh pemeran utama.
Alisha
menjadi statement yang mengandung makna ganda dalam kisah ini. Tergantung dari
sisi mana kita mengobservasi karakter ini. Satu hal yang jelas dari awal,
Alisha tidak selemah kelihatannya. Justru sisi misteriusnya membuat kita
menerka-nerka apa yang ada dipikirannya dan apa yang akan Ia lakukan
selanjutnya.
Namun,
sisi polos dan rasa penasaran pada karakter ini membuatnya memiliki sifat
implusif untuk melakukan apa pun demi cinta. Membuat segala tindakan ekstrem
yang dilakukan oleh Alisha tampak bagai keluguan anak kecil akan motif yang
sepele. Bagi Jelajah Mia saat nonton film ini seperti sedang tidak menonton
film Indonesia, ceritanya begitu kompleks dengan ketegangan seperti sedang
membaca novel psikologi thriller. Kita seolah diajak masuk ke dunia fiksi yang
diciptakan oleh Alisha.
2.
Pencarian Terakhir
Film
bergenre thriller dengan bumbu-bumbu mistis. Cerita ini berkisah tentang
sekelompok pendaki yang ceroboh sehingga tersesat di hutan angker sebuah gunung.
Dalam film ini dikasihkan bernama gunung Sarangan, kemudian tim SAR melakukan
pencarian termasuk didalam tim SAR tersebut adalah kakak beserta teman-temannya
dari salah seorang pendaki yang hilang.
Dalam
film ini dijelaskan ada sebuah mitos bahwa Gunung Sarangan dijaga oleh makhluk
halus dan siapa pun yang mendaki gunung ini harus mematuhi syarat-syarat dan
larangan yang sudah ada sejak turun temurun. Dan perjalanan tokoh Tito akhirnya
membuka tabir misteri hilangnya Norman beberapa tahun sebelumnya. Yang jadi
masalah adalah bagaimana menemukan Gancar dan teman-temannya yang diduga telah
'disembunyikan' para penunggu Gunung Sarangan karena melanggar larangan yang
ada.
Sebagai
aktivis pecinta alam abal-abal macam Jelajah Mia, lewat film ini jadi mengingatkan
bahwa sejatinya manusia memperlakukan alam dengan semestinya. Saling menghargai
meski kepada alam sekalipun. Kisah Ganjar dan rekannya, mempertegas gambaran
tersebut. Ganjar dan teman-temannya, tak memperlakukan alam sebagai mestinya.
Ia pongah dan melalaikan etika-etika terhadap alam yang penuh misteri itu. Selain itu prosedur tim SAR saat mencari dan
menolong korban saat hilang dalam pendakian, tidak sekedar mencari ala-ala film
tapi memang dibuat sesuai dengan prosedur di lapangan, inipun yang membuat film
Pencarian Terakhir jadi salah satu film yang keren banget dimataku.
Sayangnya
secara aplikasi nonton legal, Jelajah Mia belum lihat bisa dilihat dimana,
adakah sobat Jelajah Mia yang sudah nonton film ini di aplikasi secara legal?
3.
Habibie & Ainun 3
Habibie
dan Ainun 3 adalah film ketiga dari rangkaian film Habibie &Ainun. Bila di
film pertama kita terpesona dengan kisah cinta sejati dari Habibie & Ainun.
Lalu dilanjutkan dengan film Rudy Habibie dengan kisah Habibie Muda dengan
dominan cerita tentang perjuangan sekolah di Jerman. Film Habibie & Ainun 3
masih dengan sutrada yang sama yaitu Hanung Bramantyo ini drama biopik yang
berfokus pada awal mula julukan gula merah dan bagaimana masing-masing bisa
saling mengagumi sejak masih SMA.
Jalan
cerita film ini dijelaskan bahwa ibu Ainun melanjutkan sekolahnya di salah satu
universitas yang sudah pasti menjadi incaran semua warga Indonesia dan
mengambil jurusan kedokteran. Kala itu isu genderitas masih akan kental, bahwa
perempuan tidak bisa melebihi laki-laki secara kemampuan akademis. Ibu ainun
digambarkan mahasiswa popular di kampusnya. Namun ada beberapa problem yang membuat
Ainun menjadi down dan memutuskan pulang
dan mencurahkan masalah kepada bapaknya.
Menyaksikan
film ini membuat penasaran, apakah yang diceritakan sesuai dengan fakta dari
tokohnya atau tidak. Dalam beberapa artikel yang saya baca, sang sutradara dan
tim produksi dari film ini, agak susah mengorek kisah dari ibu Ainun dan bahkan
sosok sahabat Ibu Ainun yaitu Ibu Arlis tidak terlalu gamblang menceritakan
masa lalu yang bersifat sangat pribadi dari Ibu Ainun.
Film
dengan wajah yang berbeda dari seri sebelumnya karena untuk film ketiga ini
diperankan oleh Maudy Ayunda. Walau sosok BCL sangat lekat bagi penggemar film
ini tapi buatku sosok Maudy Ayunda sangat cocok memerankan sosok Ibu Aiinun
saat berkuliah, sangat menjiwai sekali, ya tentu bukan rahasia umum bila sosok
aktris ini berkuliah di tempat dimana hampir seluiruh anak muda dunia menginginkan
tempat tersebut.
Paling suka dengan film ini karena secara tidak langsung berbicara tentang emansipasi dimana perempuan boleh mengenyam Pendidikan tinggi dan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk berbagai profesi. Dalam film ini pun digambarkan bagaimana perempuan diremehkan oleh senior laki-laki yang menganggap tidak cocok jadi dokter dan itupun sempat terlontar dari ucapan dosennya. Tapi Ainun mampu membuktikan kepada semua orang bahwa perempuan juga bisa melakukan hal serupa dan jadi lulusan terbaik. Yang penasaran dengan kisahnya, Jelajah Mia menonton film ini di aplikasi Viu.
Penutup
Dari 3 rekomendasi film yang menginspirasi diatas, manakah yang sudah ditonton oleh sobat Jelajah Mia? Atau komentar dengan film-film diatas?Adakah rekomendasi film yang menginspirasi yang mau dibagikan oleh sobat Jelajah Mia biar bisa ditonton untuk nanti bulan puasa, komen di kolom komentar, ya
Habibie Ainun 1 dan 2 saya nonton, yang ketiga belum. Pengin nonton Fiksi dan Pencarian Terakhir, menarik sepertinya. Saya biasa nonton di Netflix dan Disney Hotstar. Semoga ada yaa
ReplyDeleteBatu nonton film Habibie dan Ainun aja nih. Sisanya belum
ReplyDeletePadahal pasti tidak kalah menginsipirasi ya.
Jadi penasaran pokoknya semuanya...
Semoga bisa ada kesempatan melihatnya
Ah iya, banyak ya film film yg menginspirasi
ReplyDeleteAku paling suka Habibie Ainun
Aku nonton
Sarangan, jadi ingat kampung halaman karena memang dekat dengan rumah. Selain telaga ada gunung juga. Nah, di sana ada pendakian juga.
ReplyDeletetapi kalau soal film saya tertarik yang psikopat tadi
Sayang nggak bisa nonton lagi
ReplyDeleteKok saya jadi penasaran pengen nonton Fiksi ya, secara karakter Ladya Cheryl memang pas untuk menggambarkan sosok yang innocent namun tetap menyimpan sisi misterius tersendiri. Mengingatkan pada perannya sebagai Alya di film AADC, Alya yang pendiam dalam perannya ternyata menyimpan sejuta luka batin di hatinya. Sejuta luka karena kondisi keluarga yang tidak harmonis hingga berujung pada tindakan percobaan bunuh diri yang dilakukannya.
ReplyDeleteSudah beberapa waktu menghindari film bergenre horor atau mistis hehe khawatir susah hilang dari pikiran. Pilihan saya sementara ini jatuh pada Habibie Ainun, film yang cukup fenomenal ya Mbak..
ReplyDeletePaling suka Habibie dan Ainun dong, sudah lihat semua dan selalu terpesona. Apalagi Momod juga keren kok karakternya. Banyak pesan moral yang bia diambil.
ReplyDeleteSebagai pecinta film dan drama romance, Habibie Ainun masih jadi favorit nih. Tapi series ketiganya saya belum keburu nonton nih, OTW nonton ah.
ReplyDeleteHabbie ainun yang udah nonton mbak, yang lain belum sih. makasih udah ngerekomendasiin ya
ReplyDeleteYa Allaah aku kemana aja yaa ketiga2nya aja aku blm nonton. Bener2 kena Korean waves jadii gini nih, ketinggalan banget sm film indo hiks
ReplyDeletefilm fiksi mengingatkanku pada film best friend yang dimainkanoleh nikita willy , dari 3film di atas aku baru nonton habibi ainun
ReplyDeleteWah terima kasih rekomendasi filmnya. Habibie Ainun saya ngikuti ceritanya tapi belum nonton yang ketiga nih.
ReplyDeleteSy belum nonton semua, tapi sy suka film habinie dan ainun, menginspirasi, belum lihat akting maudy sih, kalau yang BCL bagus
ReplyDeletePencarian terakhir kayaknya seru nih buat ditonton. Thank you mba rekomendasi nya
ReplyDeleteAku udah nonton Habibie Ainun 3. Ternyata di akhir cerita, Ainun malah putus dengan pacarnya yang petualang itu. Dan memilih jalannya sendiri dengan Pak Habibie. Tapi ga tahu juga apakah di versi nyatanya, Bu Ainun pernah kenal dengan lelaki lain sebelum Pak Habibi.
ReplyDeleteTertarik nih sama yang Fiksi, cocok sekali dengan genre film kegemaranku. Kalau yang Pencarian Terakhir rada ngeri, ada horornya gitu ya?
ReplyDeleteKeren sekali nih Maudy Ayunda memainkan peran Ibu Ainun. Terakhir lihat aktingnya di Losmen Bu Broto, karakter yang dimainkan beda banget dengan Ibu Ainun ini.
Saya belum nonton semua mbak, tapi tertarik dengan yang pertama, Fiksi. Genre thriller dengan sentuhan psikologi sangat menarik memurut saya. Makasih ya infonya, jadi tahu tentang sinopsis film2 ini.
ReplyDeleteWah fiksi sama penjelajah belum. Habibie Ainun baru yang pertama. Btw Ibu Arlis itu neneknya suamiku :)
ReplyDeleteWah, belum ada satupun yang kutonton hehe
ReplyDelete