ATURAN TERLUPAKAN

9 comments

Designed using canva


 

Sekolah

Tempat mencerdaskan calon penerus bangsa!

 

Beberapa materi pelajaran kudapati disini, matematika, kimia, fisika, bahasa indonesia, kesenian, prakarya dan masih banyak materi lain yang tak dapat kusebut satu persatu, sebagai murid aku pun menjalani peranku… menerima setiap pelajaran yang memang sudah ditentukan sekolah, sebagai murid aku juga mentaati peraturan yang telah dibuat, tentu aku juga harus terima, bahkan ketika seorang guru menyuruh mengerjakan PR sekolah, aku juga tak bisa protes.

 

Sampai detik ini aku masih bertahan dengan statusku sebagai murid yang menaati peraturan sekolah.

 

Setiap pelajaran pasti ada yang membosankan bagiku, entah karena gurunya yang belum berpengalaman atau mungkin karena pelajarannya yang tidak disukai, entahlah… aku hanya bisa menerima apa yang mereka berikan.

 

Sampai detik ini masih terasa wajar-wajar saja kehidupan di sekolah, seorang guru mengatakan “Kalian dilarang memakai make up di sekolah!”. Kami pun nurut saja karena memang itu sudah menjadi peraturan di sekolahku, seorang teman bertanya padaku “hei, sist kalo di sekolah tidak boleh memakai make up berarti kalua lagi hangout boleh dong ya?”

 

Aku pun nyeletuk “tentu saja kan peraturan hanya berlaku di sekolah”.

Lalu guru itu melanjutkan perkataannya. “Kalau kalian sempat kedapatan memakai make up  di sekolah kalian akan diskors dari sekolah”.


Sebagai murid tentu saja harus taat peraturan, kami pun tak pernah sedikit pun melanggar nasehat guru tersebut (bila tidak terlihat).


Bulan berganti tahun tak terasa kami pun sudah akan naik kelas, tentunya sebelum itu harus melewati ujian terlebih dahulu.


Ujian jaman sekarang bisa dibilang gampang-gampang susah, bagaimana tidak ketika kita menemui guru yang “kutu buku” kami harus menjawab soal untuk dapetin nilai bahkan jika belum cukup harus remedial (mengulang), nah, kalo guru yang satu ini sih lumayan ribet urusannya karena ketika jawab soal harus benar-benar tepat jawabannya sesuai buku, ada lagi guru yang asyik nih tidak maksain kehendak yang penting jawaban sudah mendekati sudah dianggap benar, oke lanjut…


Semua tipe guru di atas adalah wajar bagi kami, karena guru juga manusia kan, punya karakter yang berbeda-beda.


Yang paling aku merasa aneh adalah guru prakarya karena biasanya dia cuman menyuruh muridnya untuk membuat keterampilan tangan, bebas sesuka hati, aku sih masih merasa wajar karena keterampilan tangan juga salah bentuk dari karya.


Salah satu teman mengatakan padaku.

“Hei, sist kamu buat keterampilan apa?”.

Aku pun menjawab. “Buat kotak make up  dari karton duplex ,sist, soalnya aku males buat lain, cuma itu yang aku bisa? Gimana menurutmu lebih bermanfaat kan “.

Temanku pun menyahut. “Eh tapi kan di sekolah ini peraturannya tidak boleh memakai make up, sist?”.

Aku pun menjawab. “Eh, siapa bilang lihat tuh guru yang nyampaikan bahwa di sekolah dilarang memakai make up, eh dia memakai make up juga kan di sekolah bahkan ketika sedang mengajar?”.

“Betul juga sih sist”. Kata temanku.

Kami pun mulai membuat kotak make up  dari karton duplex , setelah siap barulah kami serahkan pada guru prakarya.

 

Hasil karya kami dikasih nilai yang lumayan bagus, selain itu guru tersebut juga senang dengan karya yang kami buat.

Dalam hatiku berkata, lemari kecil itu kan aku buat asal jadi aja gak ada yang istimewanya dan lagian aku memang gak bisa buat keterampilan lain dari itu karena males aja.

 

Coba saja jika dia paham dengan peraturan sekolah ini pasti kami udah diskors karena telah membuat kotak make up  dari karton duplex yang artinya mendukung orang buat memakai make up, aneh juga jika dipikir.

Nasehat dari guru itu kami langgar dengan membuat kotak make up  dari karton duplex tetapi mereka sendiri lupa dengan peraturan yang berlaku di sekolah, gimanalah sekolah zaman sekarang, aneh betul.

Related Posts

9 comments

  1. Sebagai guru dan sadar bahwa murid2 di era keterbukaan seeprti sekarang sangat jauh dengan masa ketika kami sekolah dulu, akan sangat hati-hati ketika memberikan aturan atau hukuman.
    Tapi bukan berarti ga ada sih, hanya disesuaikan dengan kondisi zaman aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, harus pintar menetapkan keputusan dan menyesuaikan dengan kondisi zaman

      Delete
  2. Gen Z itu istimewa...mereka akan menilai dari apa yang mereka lihat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, kak. Satu orang dinilai oleh puluhan siswa hahaha

      Delete
  3. Nggak kepikiran si soal guru pake make up gitu dulu, duh kalau sekolah mah nggak peduli buluk atau enggak deh aku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak zaman sekarang beda kakak, muridnya lebih keren dandannya daripada guru, kalah kita

      Delete

Post a Comment