CANDU MI INSTAN

2 comments

 

edited by canva.apk

Makanan cepat saji yang lekat dengan makanan akhir bulannya "anak kost" ini tidak hanya bisa dinikmati di warung kaki lima pinggir jalan atau tempat-tempat ngopi di dekat pasar. Keberadaanya saat ini bahkan sudah ada berbagai kafe khas anak gaul dan harganya bukan seperti di warung kopi pinggir jalan karena ada harga untuk jadi teman di tempat kongkow. Seolah menepis pendapat bahwa mie instan hanya dinikmati kaum-kaum menengah ke bawah saja.

 

Terkadang suka heran, mengapa membeli dan makan mi di warung kopi atau tempat makan lainnya lebih enak? Atau mi yang dibuat oleh orang lain terasa lebih nikmat daripada buatan sendiri?

 

sumber : pinterest.com

Mungkin ini jawabannya, “Kita butuh orang lain, walau mungkin tidak bisa menyelesaikan masalah yang kita miliki. Kita juga tetap butuh masukan dari orang lain. Siapa tahu saja masukan dan pemberian orang lain justru merupakan yang terbaik untuk kita. Jangan mudah berburuk sangka dan tetaplah berpikiran terbuka dengan orang lain.”

sumber : https://www.idntimes.com/life/inspiration/ajeng-rahmayanti/7-filosofi-hidup-yang-tersimpan-di-balik-mie-instant-c1c2/4

 

Tentu karena masih dalam masa pandemi, walau aturan sekarang sudah boleh makan dengan pembatasan waktu, tetap disarankan, selama bisa dilakukan dirumah, usahakan untuk dirumah saja. Maka dari itu, olahan masak paling simpel dan cepat, salah satunya mi instan.

 

Kemudahan menyiapkan mi instan jadi kelebihan tersendiri. Untuk bepergian dan kemah seperti yang saya lakukan, selalu menempatkan makanan cepat saji ini jadi prioritas. Bahkan di rumah pun banyak orang yang menyimpan stok bertumpuk di lemari dapur mereka, sama seperti berita ramai di awal pandemik banyak yang beli berdus-dus mie instan Wajar, mie instan ini sering dijadikan pilihan untuk mengganjal perut lapar baik untuk sarapan, makan siang, makan malam, cemilan, teman rebahan sampai teman dikala malas untuk masak yang aneh-aneh. Ditambah lagi, cara menikmatinya bisa sesuai selera, sampai ada pepatah tidak perlu keliling Indonesia, cukuplah dengan semangkok mi instan sudah bisa merasakan kuliner se Indonesia. Kurang dimanjakan apalagi lidah mecin kita dengan mi atau nikmat semangkuk mi mana lagi yang kau dustakan

 

 

Selama masa pandemik ini lidah dan perut saya seolah sudah kebas dengan mi instan saking begitu seringnya, bukan diolah aneh-aneh seperti donat mie goreng atau olahan aneh mi lainnya, yang viral di somed. Hidangan original dengan segala topingnya udah paling terbaik, deh dan kadang untuk  tutup mata sama efek terlalu sering makan mi instan terhadap lambung dsb. Bagaimana ya, susah banget nolak kenikmatan semangkuk mi instan.

 

Ini sebagaian hasil olahan mi instan buatkanku, bukan sekedar Indomie aja tapi ada sedap, supermie dan merk lain di dalamnya. Saya pecinta mi rebus sekalipun mie goreng juga jarang sekali karena satu bungkus kurang kenyang dan kalau dua bungkus perut berasa begah kalau istilah sunda, kalian tim mi instan rebus/goreng? Suka merk mi apa?


edited by PhotoGrid. apk 


Walaupun makan mi instan adalah sebuah candu atau kegemaran bagian sebagian orang, tetaplah untuk membatasi dan memberi jarak ketika akan makan lagi, karena dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan makanan instan, organ tubuh tetap sehat dan bekerja normal sebagaimana mestinya

 

 

Related Posts

2 comments

  1. Jadi inget sewaktu nge-kost dulu, aku sama teman-teman sering banget beli mie di angkringan, karena rasanya enak. Beda banget pokoknya lah, kalau bikin sendiri, padahal pakai mie yang serupaπŸ˜‚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang tinggal terima makan apalagi buatan orang suka lebih nikmat aja rasanya ya kak padahal sama aja πŸ˜‚

      Delete

Post a Comment