MENGAPA IKUT KOMUNITAS ONE DAY ONE POST ITU PENTING?

Post a Comment

 

Kemampuan menulis memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan diri seorang. Fungsi dari kemampuan menulis ini, sepenting ibu memberi ASI pada bayinya. Menulis merupakan nutrisi bagi otak, oleh karena itu, jika otak tak diberi nutrisi, maka kemampuannya akan berkurang, seperti halnya saat kita tidak makan hari ini maka kemampuan untuk fokus pada sesuatu akan berkurang. Dengan menulis, pengetahuan tidak hanya seputar buku dan kegiatan bikin caption singkat tanpa makna di sosmed.

 

Ketika seseorang menulis, maka kemampuan dan pengetahuannya dapat mewarnai hari-harinya dengan segala ide dan gagasan yang akan tertuang dalam bentuk tulisan. Secara otomatis, saat sedang mencari inspirasi atau sedang menulis, kita akan berusaha mencari pengetahuan (membaca). Begitu pun dalam mengolah kata dan kalimat, akan memiliki wawasan yang mencukupi.

 

Ketika menghadapi beberapa kendala untuk dapat memulai kebiasaan dalam menulis. Kendala-kendala seperti padatnya aktivitas di dunia nyata baik kesibukan akademi, domestik, dunia kerja bahkan pusing urusan keluarga, bisa jadi kehidupan artis juga jadi kepusingan bagi sebagian orang. Selain itu, mereka pun kebingungan dalam memulai, setiap pekerjaan apapun, tidak akan selesai bila kita tidak memulai.

 

Persoalan utama yang dihadapi adalah kebanyakan orang, lebih senang mengikuti hawa nafsunya, seperti diriku setelah memiliki blog sejak 2011, menulis masih mengikuti hawa nafsu, tulisanpun random dan bahkan punya asumsi, yang penting punya blog dulu. Selain itu, kebanyakan ragu apakah tulisannya akan bagus atau tidak, layak baca atau tidak, dan segudang alasan lainnya yang membuat mereka enggan menulis. Semua alasan itu, dalam memelihara kebenaran rasa malas untuk berkembang.

 

Edited by canva.apk

Kendala dan alasan yang dihadapi, sebenarnya mudah diatasi, yaitu dengan tekad yang kuat serta disiplin dalam berlatih. Ikut tantangan menulis yang diadakan oleh Komunitas One Day One Post (ODOP), salah satu cara meningkatkan kemampuan menulis. Dengan kita mendaftarkan diri, mau ga mau terus menulis selama 40 hari tanpa henti, agar bisa lulus dan menjadi anggota resmi komunitas ODOP (konon kabarnya, tahun sebelumnya tantangan menulis bahkan 60 hari).

 

Pada saat materi pengenalan Komunitas One Day One Post (ODOP) oleh Heru Sang Amurwabumi, Ketua ODOP Generasi I, memaparkan Visi dan Misi Komunitas One Day One Post (ODOP), yaitu

Visi One Day One Post :

Menjadi komunitas penulis terbesar (dalam prestasi) di Indoneisa


Misi One Day One Post :

-   Menumbukan minat baca tulis, sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air

-   Mencetak penulis ideal tanpa mengedepankan unsur materi/bisnis dalam proses belajar

 

Melihat dan membaca dari jadi alasanku untuk secara sadar bergabung ikut Komunitas One Day One Post (ODOP), walau sedikit agak dipaksa dan selalu diingatkan untuk daftar oleh salah satu sahabat onlineku yang sudah lulus ODOP di Angkatan 8, sebut saja namanya Novia Andriani. Kalau bukan karena dorongan luar, mungkin akan masih dengan tidak percaya dirinya untuk ikut tantangan yang diluar zona kenyamanan.

 

Kalau ditanya soal pengaruh langsung kemampuan menulis yang kumiliki sekarang terhadap keikutsertaan dalam Oprek Angkatan 9, walaupun ada pengaruh pengelaman memiliki blog selama 10 tahun, tapi sebetulnya tak terlalu berpengaruh, sebab menulis balik ke masing-masing. Salah satu alasan terbesar gabung dan daftar di Oprek Angkatan 9, agar lebih konsisten dan berkembang kemampuan menulisnya, terutama berada di rumah yang tepat untuk belajar mengembangkan kemampuan menulis

 

Di masa depan, menulis dapat menjadi salah satu alternatif dalam menambah penghasilan. Sebab, honor tulisan dari media cetak atau royalti dari penerbit buku nilainya lumayan sebagai passive income seorang seperti saya yang menjadi guru honorer.

 

Jika kedepannya kita mulai memiliki kesadaran tinggi akan menulis, salah satunya dengan mengikuti Komunitas One Day One Post (ODOP). Harapan masa depan yang lebih luas, kita akan ambil peran dalam menciptakan bangsa yang bermartabat, yaitu bangsa yang budaya literasinya tinggi. Dan hal itu, salah satunya bisa diukur dari seberapa tinggi masyarakatnya menghasilkan karya tulis baik itu buku, artikel, jurnal, atau pun berbagai karya tulis ilmiah

Related Posts

Post a Comment