TOP 5 BUKU FAVORIT

2 comments

 

Designed using canva

Buku adalah jendela dunia. Pasti sudah bosan dan sering dengar kalimat ini. Bagiku buku lebih seperti sahabat. Orang yang tidak keberatan mau bersamamu sepanjang masa dan bisa menceritakan atau membawa fantasimu ke antah-berantah. Ada masa-masa dimana pandemi seperti sekarang malah membatasi mobilitas atau ruang gerak, dan buku adalah penghibur paling ramah untuk dinikmati.

 

Ketika kerjaan tetap menumpuk awal pandemi walau judulnya dirumah aja, buku menjadi jendela yang membawa imajinasi saya, kemana saja dengan alur cerita sesuai khas dari setiap buku. Ada 5 buku yang paling kufavoritkan. Saking sukanya, masih selalu kubaca berulang-ulang kali dan tak bosan, walau sudah tahu alur dan plot ceritanya.

 

Bersyukurnya terlahir di tengah keluarga yang suka membaca buku dan selalu berlangganan koran/majalah (walau sekarang malah tidak diteruskan sama generasi kami-kami), membuat saya juga secara tidak langsung sudah berkenalan dengan buku dari usia dini (konon ketika lepas ASI, saya baru bisa tidur ketika sudah dibacakan buku cerita). Hal ini juga terbawa ketika di usia kini. Kalau belum baca buku sebelum tidur, rasanya ada yang kurang! Entah kurang dibagian mana pokoknya ada aja yang kurang. Dengan semakin kuatnya teknologi, buku juga menjadi digital dan mudah dibawa kemana-mana. Mari kuperkenalkan dengan buku-buku favoritku yang semoga bisa menjadi referensi untuk siapapun yang membaca tulisan ini dan ingin mencari buku baru untuk masuk dalam list bacaanmu :

 

Designed using canva

Totto Chan – Gadis Cilik di Jendela Karya Tetsuko Kuroyanagi

Buku Totto Chan menggunakan sudut pandang anak kecil kelas 1 SD, begitu sederhana sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Menurut saya Tetsuko Kuroyanagi melakukan pekerjaan hebat. Ia mampu mendeskripsikan semua paradigma anak kecil yang penuh dengan imajinasi. Cerita-Cerita sederhana menjadi lebih menarik jika kita melihat ke dalam mata anak kecil dan menjadi tamparan halus bagi para penggiat pendidikan terutama para pendidik (khususnya saya yang saat ini sedang menjadi guru di pendidikan formal)

 

Banyak pesan-pesan yang sangat istimewa yang ditunjukkan bagi orang-orang dewasa untuk lebih memahami sudut pandang anak kecil. Walaupun orang-orang dewasa memiliki kuasa penuh atas anak kecil, tapi akan sangat bagus seandainya berusaha menjadi orang dewasa yang baik dan tidak menilai benar salah apa yang dilakukan anak-anak kecil.

 

Designed using canva

Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye

Buku ini berkisah tentang seorang gadis cilik berusia 6 tahun, bernama Delisa. Ia tinggal bahagia bersama Ummi-nya, dan 3 kakaknya: Fatimah, Aisyah dan Zahra. Saat itu, Delisa sedang rajin-rajinnya belajar menghafal bacaan shalat; karena tak lama lagi ia akan menghadapi sebuah ujian dalam membaca shalat tersebut. Seperti yang sudah dilakukan oleh kakak-kakanya dahulu, setiap lulus menghafal bacaan shalat, Ummi mereka akan memberikan hadiah kalung. Delisa teramat senang dan semakin bersemangat karena selalu termotivasi ketika mengingat hadiah kalung tersebut.

Ketika Delisa sedang melakukan hafalan bacaan shalatnya, di depan gurunya, bencana itu tiba. Gempa mulai terasa, dan orang-orang mulai ketakutan. Namun Delisa tetap khusuk menjalankan shalatnya. Bahkan ketika air yang besar itu, tsunami itu datang, Delisa tetap tidak mau diganggu. Akan tetapi apa daya gadis kecil itu, ia pun turut tersapu oleh banjir besar itu.

 

Buku ini mengajarkan kita lewat Delisa tentang arti sebuah rasa ikhlas. Kisah ini juga mengajarkan banyak hal penting melalui sebuah bencana yang menimpa banyak orang. Sebuah pelajaran penting dalam kehidupan.

 

Designed using canva

Heidi Karya Johana Spyri 

Heidi adalah gadis kecil yatim piatu yang tinggal bersama Nenek dan bibinya. Setelah kematian sang nenek, Bibi Heidi memutuskan menerima pekerjaan di lain kota. Namun ia tak bisa membawa Heidi dan memutuskan untuk menitipkan Heidi ke Paman Alm yang tinggal di gunung. Paman Alm terkenal sebagai sosok yang menakutkan.

Cerita yang terkenal bahkan diterjemahkan ke berbagai bahasa dari akhir abad 19. Zaman kecil sempat membaca versi cerita bersambungnya di majalah bobo, beli dari bundelan majalah (mungkin sekarang hal seperti itu pasti langka). Setelah cari-cari ternyata ada versi film dan kartunnya, belum sempat nonton tapi sudah nonton sekilas. Membaca kisah ini telah mengajarkan tentang kepedulian dan kerja keras. Kepedulian dengan orang lain dan kerja keras untuk tidak mudah menyerah dalam belajar. Sedikit terharu dengan sikap Heidi yang peduli terhadap orang lain, bahkan disaat ditanya hadiah, ia meminta hadiah yang sifatnya untuk orang lain.

Designed using canva

 

Rumah Lebah Karya Ruwi Meita

Rumah Lebah Rahasia bercerita tentang keluarga kecil yang tinggal dengan latar tempat di daerah kecil di Ponorogo. Sebuah rumah di sebuah bukit kecil menjadi saksi semua peristiwa-peristiwa misterius yang terjadi dalam keluarga tersebut. Keluarga kecil ini memang hanya terdiri dari Winaya (ayah), Nawai (ibu) dan seorang gadis kecil bernama Mala yang memiliki dunianya sendiri tapi keluarga ini ternyata di kelilingi wajah-wajah asing yang misterius.

Dua kata untuk Rumah Lebah ini, great story!!! Sejak membaca Misteri Bilik Korek Api, aku selalu suka dan menunggu-nunggu untuk membaca karya penulis selanjutnya—terutama untuk genre psychological thriller. Suka dengan permainan persepsi yang digunakan penulis dan sukses menipuku.

 

Designed using canva

Serial Mata Karya Okky Madasari

Mata di Tanah Melus merupakan seri pertama petualangan seorang anak perempuan bernama Matara (dipanggil Mata).

Petualangan Mata berawal dari ajakan sang mama untuk berlibur ke daerah Belu, NTT. Belu memang bukanlah tempat liburan seperti Bali atau Lombok. Di daerah terpencil nan hijau itu, kesialan demi kesialan malah menimpa Mata dan Mama sejak hari pertama.

 

Petualangan Mata di Tanah Melus berlanjut ke Pulau Gapi. Kali ini Mata memiliki misi menyelamatkan pusaka Pulau Gapi. Ditemani Molu, seekor kucing ajaib, dan Gama, anjing peliharaan Sultan yang bereinkarnasi menjadi seekor laba-laba, Mata memulai petualangannya.

 

Cerita mengenai perjalanan Matara (tokoh utama) yang bersama ibunya pergi ke kepulauan Sulawei bagian Tenggara. Di kepulauan yang menjadi rumah bagi manusia laut, Matara berjumpa dengan Bambulo, bocah Bajo yang sejak balita sudah berenang dan menyelam di laut, layaknya seekor ikan.

 

Setelah membaca tiga buku karya mbak Okky, saya suka cara beliau memotret kekayaan Indonesia dalam serial petualangan dengan dominan latar penceritaan ambil dari Timur Indonesia, kawasan kepulauan, pegunungan, juga laut. Sejarah, mitos, kepercayaan, kebudayaan daerah dikemas menarik dalam balutan sebuah karya yang tidak hanya bisa dinikmati oleh anak tapi jadi bahan pikiran bagi usia remaja maupun dewasa.

 

Tidak sabar baca buku Mata di Dunia Purba dan salah satu wishlist wajib buat buku selanjutnya yang dibeli.

 

Apa Buku Favoritmu?

Dari kelima buku ini, semuanya memberikan saya perspektif dan sudut pandang yang beraneka ragam. Juga, membantu saya untuk mempelajari gaya tulisan, cara membuka cerita dan melihat lebih dari realita yang ada disekelilingku. Bagaimana denganmu? Apa buku favoritmu? Adakah yang sama sepertiku?


Semua sudah pernah di review di instagram pribadi https://www.instagram.com/simiati_nw/

Related Posts

2 comments

  1. Aku suka sama toto chan, serial mata belum selesai yang sampul pink hehhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku yang bikin pengen ngerasain belajar di bekas gerbong kereta api hahahaha
      Ah, yang udah baca bahkan reviewnya tayang ya si mbak desain, grecep banget dia urusan buku-buku yang bikin ngiler dibeli

      Delete

Post a Comment