ANCIKA : DIA YANG BERSAMAKU TAHUN 1995

Novel Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995 akan menjawab rasa penasaran pembaca tentang siapa dan bagaimana Ancika yang sempat disinggung Dilan dalam novel Milea: Suara dari Dilan.

Novel ini bukan sekedar menjadikan ajang tim Milea ataupun tim Ancika, ini adalah sebuah kisah yang harus diuraikan bagaimana kelanjutan kisah seorang Dilan.

"Dia memang punya masa lalu, tetapi saya punya Dilan"

-hal.319

BLURB

Ancika ini, pacarnya Dilan. Mereka saling mengenal setelah Dilan sudah tidak lagi pacarana dengan Lia. Ya, gitu deh, mau gimana lagi, drama kehidupan namanya juga. Pilihan dibuat, bisa benar, bisa salah. Kita ini hanya manusia dan hidup hanya permainan. Mending baca aja. Inilah kisah asrama Ancika dan Dilan. Mudah-mudahan menyenangkan.

doc.pribadi

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Ancika : Dia yang Bersamaku Tahun 1995

Penulis : Pidi Baiq

Penyunting naskah : Esti Ayu Budihabsari dan Ilhma Miftahuddin

Cetakan II, Shafar 1443 H/September 2021

Tebal : 340 hlm

Penerbit : Pastel Books

ISBN : 978-602-6716-89-7

GAMBARAN ISI BUKU

Ancika Mehrunisa Rabu (kadang suka di sapa Amer), masih kelas 3 SMA waktu pertama kali bertemu dengan Dilan. Sedangkan, Dilan sendiri sudah menjadi mahasiswa ITB. Dilan ini temannya Mang Anwar, paman Cika yang masih kuliah. Pertama kali mereka bertemu adalah di rumah Abah/kakek Cika. Pertemuan pertama mereka tidak menyenangkan sampai Cika ilfeel sama Dilan yang panggil dia Kakak.

Dilan sebagai mahasiswa ITB satu-satunya yang lantang mengatakan "Hidup UNPAD!" di tengah ratusan mahasiswa baru ITB pada masanya.

Ancika bisa dikatakan tomboy tapi tidak juga. Walau sering lebih tertarik melakukan apa yang dilakukan seorang perempuan pada umunya. Ancika bukan tidak tahu kisah masa lalu Dilan dan Milea, walau dengan berbagai gejolak emosinya, akhirnya Ancika bisa menerima masa lalu Dilan dan berpedoman pada ucapan bunda pada mereka,

“Bunda tau, tak mudah harus sepenuhnya menghapus ingatan masa lalu. Tapi, kalian harus bisa menempatkan masa lalu dan masa kini secara terpisah.”

- hal.288

CELOTEH TENTANG BUKU

Dilan di cerita kali mengalami perkembangan karakter dari setiap bukunya dan tampil sebagai pemuda yang penuh tanggung jawab, sifatnya yang humoris, dan Ancika yang sedikit berbeda saat membaca novel ini.

Ancika digambarkan sebagai gadis yang menarik, memiliki pendirian dan keras kepala tapi cerdas. Dia karakter yang mengerti secara logis batas-batas yang tidak bisa disentuh dalam kisah kasihnya bersama Dilan. Saya suka bagaimana Dilan menjadi 100% dirinya ketika bersama dengan Ancika dan bisa membayangkan betapa bahagia dirinya saat itu. Saya rasa novel ini apabila dijadikan sebagai penutup, merupakan bagian terbaik untuk kisah Dilan

Sebab, bagi saya pemikiran Ancika sangat saya sukai, di satukan dengan pemikiran Dilan yang bagi saya itu cukup aneh, tetapi unik untuk ditelusuri.

Novel ini dinarasikan oleh Ancika dengan sudut pandang orang pertama. Ancika pake kata ganti "saya”. Novel yang tidak hanya menghadirkan kisah romantis tapi juga lucu dan banyolan khas orang Bandung, apalagi kalau yang mengikuti series Dilan.

PELAJARAN MORAL

Kita tidak melulu mendapatkan apa yang kita inginkan. Kadang Tuhan memberikan apa yg memang kita butuhkan. Milea mungkin yang Dilan inginkan (begitupun sebaliknya, termasuk yang para fans inginkan), tetapi Ancika adalah sosok yang hadir dengan tepat disaat Dilan sudah matang pemikirannya dengan segala kisah di masa lalunya

PENUTUP

Sangat menghibur buat dibaca di sela-sela hidup yang mulai hectic kembali dengan kerja dalam dunia nyata. Mudah-mudahan ada lanjutan sudut pandang dari Dilan terhadap Ancika.

Pernah di review di Instagram https://www.instagram.com/p/CWQ2sBNv83l/?utm_source=ig_web_copy_link

jejak buku ulasan