Journaling Untuk Target Ramadhan

11 comments

Setiap pergi ke toko alat tulis atau toko buku bagian alat tulis, seringkali kita melihat buku-buku diary. Bahkan terkadang membeli bukan karena membutuhkan tapi karena suka dengan modelnya. Ada yang polos, ada yang warna-warni, ada yang dibonusin pulpen gemes, bahkan ada yang disertai kunci dan gembok biar tidak bisa dibuka dan dibaca oleh orang lain. Sobat Jelajah Mia pernah beli dan nulis diary, tidak?

 

Journaling Untuk Target Ramadhan


Menulis diary bukanlah suatu aktivitas yang aneh dan tidak dikenal oleh kita.  Nah, saat ini, dikenal juga istilah lain yang kegiatannya hampir sama kayak nulis diary namanya journaling. Sobat Jelajah Mia sudah tahu, apa itu journaling?

 

Apa Itu Journaling?

Journaling adalah kebiasaan mengisi buku harian atau jurnal yang digunakan untuk menumpahkan berbagai pikiran dan emosi yang dirasakan. Journaling dapat membantu Anda dalam memproses emosi dengan cara yang positif. Anda juga dapat berdialog dengan diri sendiri saat menulis jurnal atau buku harian ini.

Sumber : sehatq.com

 

Kita disibukkan dengan segala aktivitas harian yang lumayan melelahkan. Datang ke rumah dengan perasaan stres, depresi, atau kecemasan; menulis jurnal salah satu cara untuk melampiaskan segala perasaan, membuat refleksi atas apa yang sudah terjadi dan memetakan/membuat target apa yang ingin dilakukan kedepannya.

 

Walaupun terdengar sederhana seperti menulis buku harian, kebiasaan ini memiliki dampak yang positif untuk meningkatkan kesehatan mental. Beberapa manfaat journaling bagi kesehatan mental, di antaranya:

  1. Membantu memberi kejelasan dan fokus yang memungkinkan Anda untuk menyelesaikan masalah lebih efektif, termasuk perselisihan dalam hubungan dengan orang lain.
  2. Meningkatkan suasana hati dan memberikan kesempatan untuk dapat berbicara dengan diri sendiri secara positif.
  3. Memprioritaskan ketakutan, masalah, dan kekhawatiran yang Anda rasakan ketimbang orang lain.
  4. Melacak gejala gangguan mental dari hari ke hari sehingga Anda dapat mengenali pemicunya dan belajar untuk menanganinya dengan lebih baik.
  5. Merencanakan dan membuat batu loncatan untuk pemulihan mental setiap hari.
  6. Memberi ruang dan waktu untuk fokus pada diri sendiri dan masalah yang dihadapi.
  7. Memungkinkan Anda untuk merelakan dan melepaskan masa lalu.
  8. Menciptakan dialog yang positif dengan diri sendiri dan mengidentifikasi berbagai pikiran negatif.
  9. Memberikan pandangan yang jelas tentang pola pikir dan perilaku Anda.
  10. Manfaat journaling di atas dapat membantu Anda dalam mengendalikan emosi dan mendorong kesehatan sekaligus ketahanan mental. Kondisi ini dapat menciptakan pikiran yang lebih sehat dan meningkatkan rasa syukur.

Sumber : sehatq.com


Sudah ada yang mencoba untuk membuat journaling? Karena sedang bulan Ramadhan, pernah terpikir untuk membuat journaling dengan menuliskan tentang target Ramadhan yang sudah dilalui dan dilaksanakan? Sebelum membahas journaling Ramadhan, kita bahas dulu tentang target Ramadhan, yuk

 

Target Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan dalam tahun Hijriah. Bulan yang memiliki keutamaan serta keistimewaan besar bagi Muslim. Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan berkah. Segala kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya oleh Allah swt.

 

Apa pentingnya target selama bulan Ramadhan? Adanya target Ramadhan dalam sebuah pencapaian, sangatlah penting. Sebab, jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja tanpa sebuah effort. Terutama perubahan pada pribadi yang jauh lebih baik. Lalu bagaimana ketika tidak suka/agak ribet dengan segala target Ramadhan?

 

Karena target Ramadhan kadang dirasa kurang penting. Berlindung dari alasan: lebih suka langsung action (sejalannya), jadi males untuk membuat targetan lagi. Mari coba nostalgia buku ramadhan kala sekolah dapat membantu mencapai target ibadah di bulan Ramadhan. Hal sederhana yang ketika dahulu bisa dilaksanakan, mengapa sekarang tidak bisa. 

 

Analogi Buku Ramadhan Untuk Target Ramadhan

Adakah yang masih ingat dengan buku ini?

 

Buku Agenda Ramadhan

Tahun 2000-an saat kita masih sekolah, tentu tidak asing dengan buku kecil yang dibagikan setiap Ramadhan. Buku berisi panduan singkat berpuasa dan catatan amal harian siswa di bulan Ramadhan. Ke mesjid demi semangat mencatat ceramah dan dapat tanda tangan serta cap. Bahkan membaca Al-Quran dan amalan lain seperti sedekah, membantu orang tua dilakukan demi bukunya terisi.

 

Apakah yang dilakukan saat ramadhan masih seperti buku yang kita kerjakan dahulu? Mengapa tidak mencoba melakukan target Ramadhan yang sama seperti itu? Lalu bagaimana cara membuat journaling untuk target Ramadhan? Nah kita bahas dulu, apa saja isi di buku Ramadhan kala sekolah dahulu.

 

Isi Dalam Buku Ramadhan

1.    Panduan singkat puasa Ramadhan

2.    Panduan niat ibadah Ramadhan

3.    Jurnal kegiatan ibadah harian (shalat lima waktu dan shalat sunah)

4.    Jurnal kegiatan ibadah mingguan (shalat jumat)

5.    Jurnal tadarus Al-Quran

6.    Jurnal kegiatan shalat tarawih

7.    Jurnal kegiatan mengikuti kajian agama

8.    Jurnal kegiatan silaturahim/ Halal Bi Halal


Hal-hal yang dahulu biasa kita kerjakan (demi nilai pelajaran agama), bisa dijadikan acuan untuk membuat journaling selama bulan Ramadhan ini. Udah mulai ada gambaran bukan? Lalu bagaimana memulai membuat journaling?



Cara Memulai Membuat Journaling

"Mau Journaling tapi bingung, harus mulai dari mana, ya?”

 

Buat Sobat Jelajah Mia  yang masih bingung gimana cara memulai journaling, bisa coba teknik WRITE ala Kathleen Adams 

Teknik WRITE Journaling Ala Kathleen Adams


Tapi ini jangan dijadikan sebagai patokan,ya,  ini hanya contoh saja, karena kunci dari journaling adalah kebebasan berekspresi. Jadi, jangan takut berekspresi! Suka-suka Sobat Jelajah Mia aja mau journaling kayak gimana.

 

Penutup

Segitu dulu pembahasan tentang journaling untuk target ramadhan. Walau sudah beberapa hari melewati Ramadhan tahun ini, tiada kata telat untuk memulai.

Related Posts

11 comments

  1. ya ampun, bukunya mengingatkan saya pada kegiatan SD yang paling ditunggu saat shalat taraweh. Masya Allah.

    ReplyDelete
  2. Sebagai anak 90'an merasa sangat familier dengan diary waktu itu... hehehe. Jurnal Ramadan juga pernah merasakan saat SMP dan SMA. Eh, sekarang baru liat lagi pas si sulung menyodorkan buku jurnal SD-nya yang harus ditanda tangani.
    Hikmahnya dengan ada jurnal untuk target Ramadan, anak saya terlihat lebih semangat dan teratur dalam melaksanakan rutinitas aktivitas di bulan Ramadan

    ReplyDelete
  3. Whooaaaa Iya dulu buku Ramadan itu pas kecil jadi memicu kita buat semangat menjalani aktivitas saat Ramadan meskipun mungkin 'terpaksa' untuk mendapat Ganda tangan. Tapi justru keterpaksaan itu membentuk kebiasaan.
    Thanks kak, mengingatkan Saya juga belum bikin journal Ramadan hehe

    -nazla

    ReplyDelete
  4. Idenya keren nih, biasanya journal Ramadan hanya untuk yang masih sekolah saja. Apa salahnya diterapkan pada orang dewasa. Supaya bisa meningkatkan ibadah orang dewasa.

    ReplyDelete
  5. Ramadan kali ini aku juga mulai menjournal Kak. Asyik ternyata dan termasuk bagian dari self healing juga. Kalau dibiasakan menjournal begini maka kita akan terbiasa berekspresi lewat tulisan.

    ReplyDelete
  6. Aaaaaah nostalgia masa-masa SD nih. Kalau aku di SMP n SMA udh gak pake ini. Karena tinggal di ponpes kan. Jd aktivitas sudah pasti padat merayap.
    Dulu seneng banget ya ngisi ngisi jurnal ramadhan ini. Pokoknya jurnalnya pengen penuuuuh biar dpt nilai bagus... Hahaha

    ReplyDelete
  7. Iya ya, kalo dipikir-pikir buku agenda ramadan dulu itu termasuk journaling. Padahal dulu ngisinya terpaksa, tapi lama-lama jadi kebiasaan. Kenapa juga sekaranh jadi nggak bisa bikin kayak gitu, sok-sok an banyak alasan, dasar aku :"

    Aku tersentil pas baca 'jangan sampai ramadan berlalu begitu saja, tanpa effort, terutama untuk menjadi pribadi yang lebih baik'.. Ini dalam banget mbak. Makasih sudah ngingetin. Semog makin bermanfaat yaa :)

    ReplyDelete
  8. Wah aku jugapengen praktekin biki jurnal sehari-hari ini, apalagi abis baca bukunya mba puty puar tentang jurnal. Kayaknya cocok juga ya dipraktekin pas ramadan nih.

    ReplyDelete
  9. Wah jadi ingat pas SD selalu ada buku pondok ramadan. Rupanya itu juga bentuk jurnaling yaa mbak.

    ReplyDelete
  10. Jadi ingat pas SD mulai menjelang berbuka udah nyimak kajiannya Qurais Shihab untuk ditulis di buku, kemudian pas habis taraweh berburu tanda tangan imam. Baru kemudian isi ceklis kegiatan ramadan lainnya

    ReplyDelete
  11. wah aku belum kepikiran buat bikin journaling ramadan, ini ide yang menginspirasi

    ReplyDelete

Post a Comment