Review Novel Anak Tak Bernama

12 comments

Pernahkah sobat Jelajah Mia membaca novel tapi sepanjang membaca seolah dibuat tak berhenti untuk menghela nafas dan dipermainkan gejolak emosinya? Ya, bukan bermaksud lebay tapi novel anak tak bernama inilah selama proses membaca lembar demi lembarnya. Saya seolah diajak ikut dilempar dalam permasalahan yang diciptakan oleh Kak Tya Subiakto lewat karya kerennya.

 

Penasaran dengan gambaran cerita dalam novel anak tak bernama? Shutt Jelajah Mia dapat sedikit bocoran dibalik dapur pembuatan novelnya juga, loh, yuk simak sampai akhir, ya!

 

Review Novel Anak Tak Bernama

Gambaran Novel  Anak Tak Bernama

 

Judul: Anak Tak Bernama

Penulis: Tya Subiakto

Penyunting: Oksand

Disain sampul : Roosdy Fisher

Penata Letak: Andung Yuliyanto

Penerbit: Brave Inti Gagasan

Tahun Terbit: Cetakan pertama, Februari 2022

ISBN: 978-623-97090-5-1

Halaman: 279

 

Setiap orang mempunyai impian dan harapan yang harus diwujudkan dalam hidupnya, tak terkecuali Molly, seorang penulis perempuan yang telah meraih impiannya menjadi seorang istri dalam pernikahannya yang baru dengan Randy setahun lalu.

 

Di antara terwujudnya impian itu, Molly harus menghadapi kenyataan baru. Bonny tak ingin mengenalnya lagi, bahkan Molly selalu diusir dari rumah yang dulu didiaminya bersama anak kandung satu-satunya itu. Sementara Molly harus bekerja keras, menghemat hasil penjualan novel perdananya untuk membiayai Randy yang didiagnosa dokter menderita sirosis dan ascites, serta memenuhi kebutuhan Sati dan Najmi, kedua anak kandung Randy dari pernikahannya dengan Ranti. Ia harus mengorbankan impian berikutnya, mempunyai rumah impian dan hidup bahagia dengan suami serta anak tercintanya.

 

Suatu hari, sebuah kejadian mengubah kehidupan Molly. Veni, kucing kesayangannya, mendadak melahirkan dan tak ada seorangpun yang membantunya, kecuali Molly. Sejak kelahiran anak-anak Veni, Molly tak dapat menolak petaka yang terjadi satu demi satu.

 

Bagaimana nasib Molly selanjutnya? Apakah Molly mampu menggapai impian terbesarnya?

 

Kenal Lebih Dekat Dengan Penulis Novel Anak Tak Bernama

Jika ada yang pernah menonton film Ayat-Ayat Cinta atau pun film Sang Pencerah, beliau ini adalah penata musiknya. Bahkan di dua film tersebut beliau mendapat penghargaan sebagai Most Commendable Music alias penata musik terbaik di gelaran Festival Film Bandung. Selain itu beliau juga mendapat penghargaan sebagai Best Music in 57th Annual Asia Pacific Film Festival tahun 2017 untuk film RUDY HABIBIE - HABIBIE AINUN 2. Dan banyak lagi award-award lainnya dari karya beliau di dunia perfilman.

 

Dialah Tya Subiakto, mungkin yang pernah dengar namanya seolah tak asing mengingat ayahnya adalah Subiakto Priosoedarsono memberi pengaruh dalam musik dan film. Tapi ternyata, bukan hanya dalam dunia perfilman dan musik, beliau juga memiliki karya berupa buku, di antaranya ada:

1. Panggil Aku Mama (Novel) - 2020

2. Kutunggu Jandamu (Antologi The Writers) - 2022

3. Anak Tak Bernama (Novel) – 2022

 

Dalam biografi novelnya tertulis, Kak Tya berkomitmen untuk terus menulis berbagai cerita dengan mengetengahkan nilai-nilai kehidupan yang positif bagi para pembacanya.

 

Alasan Kenapa Harus Membaca Novel Anak Tak Bernama

1.    Ide Novel Dari Menolong Kucing Melahirkan

Kalau ini adalah kisah tentang kucing yang tak bernama ataupun manusia yang begitu menyayangi sosok kucing mungkin bisa dibilang tidak sepenuhnya salah. Ada kisah tentang Molly sebagai ibu bulu.  Novel yang menurut penuturan penulisnya, terinspirasi dari peristiwa langka dalam hidup yaitu menolong kucing  yang melahirkan. Ternyata peristiwa tersebut menjadi refleksi bagi hidup, terutama tentang hubungan ibu dan anak. Maka munculnya ide untuk menulis novel anak tak bernama.

 

2.  Kisah Tentang Kasih Sayang Seorang Istri dan Ibu

Novel dengan tema pengkhianatan, penolakan, dan kebencian dari anak.  Sebagai calon ibu, saya paham betul rasa yang bergolak dalam hati bukan sekedar terbawa alur novel, tapi sesuatu yang normal dan dirasakan oleh orang yang melahirkan anak dengan penuh perjuangan. Bagaimana rasanya jika harus menjadi Molly, ibu muda yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari anaknya.

 

3.  Karakter Molly yang Sangat Kuat

Cerita sebuah kisah kasih sayang seorang istri dan ibu yang berusaha terlihat tegar dan kuat hingga terkadang melupakan kebahagiaannya sendiri. Molly dengan karakter yang kuat, membuat kita terhenyak akan segala penggambaran karakternya. Kita seolah diaduk-aduk emosinya bagaikan ritme musik yang syahdu nan menawan.

 

Seorang perempuan dapat menjadi kuat dan tangguh dengan segala keadaan yang menimpa karena cinta. Cinta bagi seorang perempuan yang sudah menyandang gelar istri dan ibu seolah memberi energi luar biasa dan menjadi bahan bakar terbesar dalam membakar semangat juang meraih bahagia dan memberi kebahagiaan bagi orang-orang tercinta.

 

4.  Mengusung Fakta Realita Psikologi Perempuan

Kepergian anak-anak kucing peliharaan Molly menjadi cerminan baginya. Berpikir antara tetap berada di lingkungan rumah tangganya yang baru atau berjuang untuk bisa tinggal lagi dengan anak kandungnya, Bonny.

 

Novel bertema psikologi perempuan yang menarik sekali. Seiring saat ini banyak kasus perempuan yang dilecehkan dan butuh proses penyembuhan (healing). Novel yang bisa dibilang bisa dijadikan sebagai pembelajaran akan dinamika permasalahan psikologis dalam pernikahan dan keluarga. Novel yang menonjolkan kesalahan komunikasi berdampak di kemudian hari.

 

5.  Bertebaran Quote Menarik untuk Caption Medsos

Karya Kak Tya lebih dari sekadar novel, tapi sudah seperti teman baca yang sangat baik dan ga bisa lepas untuk selalu membacanya. Bahkan banyak kalimat-kalimat di novel yang sudah tandai,  bukan hanya indah tapi cocok buat melengkapi caption atau status media sosial saat lagi buntu mau nulis apa.

Berikut ini beberapa kalimat indah di novel Kekasih Semusim yang bisa dijadikan qoute ;

·   “Cinta sang ibu bulu tumbuh subur sejak kehadiran mereka di dunia, namun Sang Pencipta lebih sayang pada anak kucing yang malang itu.” (Hal. 133)


“Papa cinta sama Ma Mol. Perempuan baik yang tak pernah memikirkan diri sendiri. Yang ia lakukan sendiri hanya bekerja mengurus novel pesanan teman-temannya dari pagi. Terima pesanan sendiri, bungkus novel sendiri, sampai-sampai mengirimkan sendiri tanpa bantuan siapa-siapa.”(Hal.153)


"Iya, Ma, hidup ini panggung sandiwara. Kita hanya bisa menjalankan skenario yang dituliskan-Nya."(Hal.156)


“Tatapan mata yang ditujukan untuk masing-masing insan berbicara jelas tentang kerinduan dan keinginan untuk memulai hubungan ini lagi.”(Hal.160)


“Setiap yang bernyawa pasti akan berpulang. Beda dengan perjalanan waktu yang takkan pernah kembali. Mereka yang telah pergi menjadi pengingat untuk kita yang masih ada di sini.”(Hal.166)


"Siapa pun ia, dari mana ia berasal, mempunyai nama atau tidak, anak adalah amanah dari Allah. Menjaga aman sebaik-baiknya adalah kewajiban bagi yang diamanahkan. Namun tiada manusia yang sempurna. Begitu juga dengan orang tua, yang juga mempunyai kekurangan. Semua kelebihan yang ada di diri kita masing-masing hanyalah milih Allah semata."(Hal.266)


"Langkah kaki lain menyusul Bonny, memasuki kamar bernuansa putih itu. Randy menghentikan langkahnya, menatap pertemuan ibu dan anak yang tak biasa itu. Kedua tangan mengusap air mata akibat rasa menusuk di dalam lambung dan juga hatinya, tak menyangka akan kelainan jiwa istrinya yang tak kunjung usai."(Hal. 274)


Cara Mendapatkan Novel Anak Tak Bernama

Pasti jadi pertanyaan, bagaimana mendapatkan novel anak tak bernama? Pasti sobat Jelajah Mia udah ga sabar banget buat baca novel ini, ya kan? Yuk, kepoin!

Cara mendapatkan novel anak tak Bernama dengan klik link yang ada di Instagram bravebooks

Cara termudah dan tercepat adalah segera nggak pakai lama, setelah baca ulasan ini, klik link yang ada di bio profil Instagram bravebooks.publisher . Banyak pilihan bagi yang suka berbelanja secara online karena pilihan e commerce sangatlah umum bagi para pecinta belanja online.

 

Penutup

Ga usah pakai lama, silakan langsung beli novel anak tak bernama  sekarang juga. Selamat mencari tahu perjalanan Molly yang penuh gejolak emosi.

Related Posts

12 comments

  1. Jadi penasaran. Masalahnya cukup kompleks ya🥲

    ReplyDelete
  2. huhuhu,, Kak Mia ngabibita, jadi pen beli,, hihii

    ReplyDelete
  3. Pernah baca novel yang bisa bikin ga berhenti bacanya waktu baca tetratologinya Pram, sama novelnya Paulo Choelo. Enak kalo nemu novel semacam ini. Makasi referensi dan rekomendasinya, ntar mau coba intip ke toko buku.

    ReplyDelete
  4. Wah, beberapa kali mendengar nama Tya Subiakto, langsung teringat dengan musik, karena namanya memang sering bersanding dengan yang satu itu. Dan ternyata beliau juga piawai menulis novel juga. keren.. Benar-benar multitalenta ya...

    ReplyDelete
  5. Tahu nama tya subiakto. Itu aku ucapkan sambil berpikir menerawang wajahnya seperti apa sampai tulisan awal dan terakhir aku belum bisa meraba dia yang mana, Mbak. Akhirnya aku googling deh hanya ingin tahu wajahnya *LOL

    ReplyDelete
  6. Suka baca novel tapi belum pernah baca buku ini, kayak.y menarik buat dibaca deh

    ReplyDelete
  7. Waw, kudu dibaca nih. Ehmm salut juga ya sama penulisnya, sangat multitalent

    ReplyDelete
  8. Menarik banget temanya,apalagi ada kucingnya.Tya sebagai aranger musik sudah tak diragukan lagi.Nah aku jadi penasaran dengan Tya sebagai penulis buku

    Donasaurus

    ReplyDelete
  9. penasaran juga pengen baca, sepertinya saya akan terbawa emosi kalau baca novel yang satu ini.

    ReplyDelete
  10. Dari novel Anak Tak Bernama karya Tya Subiakto, pembaca jadi banyak merenung mengenai hikmah hidup di bumi Allah ya.. Meskipun kita ada masalah yang berat, namun jiwa asah, asih, asuh ini tetap harus ada meski disalurkan melalui bertemu kucing.

    MashaAllah~

    ReplyDelete
  11. Pelik juga ceritanya ya tapi penasaran ingin baca lengkapnya.

    ReplyDelete
  12. Wah dari juduk aja menarik banget, apalagi isinya ya. Padahal idenya dari kucingg.

    ReplyDelete

Post a Comment